1. Terminology dan
Pengertian Cloud Komputing
Cloud Computing? pasti banyak dari kita yang sudah sering dengar kata tersebut, atau jika belum pernah dengar, mungkin pernah dengar istilah dalam bahasa Indonesia-nya, yaitu “Komputasi Awan”.
Apakah komputer di
awan? Bukan berarti komputernya ada di
awan. Ada banyak sudut pandang untuk menjelaskan apa itu Cloud Computing ?.
Cloud Computing atau
komputasi awan merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi komputer dengan
pengembangan berbasis internet. Sebutan cloud sendiri merupakan sebuah istilah
yang diberikan pada teknologi jaringan internet.
Pada teknlogi
komputasi berbasis awan semua data berada dan disimpan di server internet,
begitu juga dengan aplikasi ataupun software yang pada umumnya dibutuhkan
pengguna semuanya berada di komputer server.
Sehingga kita tidak
perlu melakukan instalasi pada server. Tetapi pengguna harus terhubung ke
internet untuk bisa mengakses dan menjalankan aplikasi yang berada di server
tersebut.
Cloud computing
merupakan istilah dari bahasa Inggris yang berarti komputasi awan. Untuk
istilah ‘awan’ merupakan metafora dari internet. Jadi, definisi yang sebenarnya
dari Cloud computing adalah sebuah proses pengolahan sistem daya komputasi,
melalui jaringan internet yang menghubungkan antara satu perangkat komputer
dengan komputer lain, dalam waktu yang sama.
Sehingga, komputasi awan sendiri juga termasuk dalam teknologi yang
menjadikan internet sebagai center of server untuk mengelola data pengguna
(user). Dengan menggunakan cloud computing, maka anda tidak perlu menginstall
sebuah aplikasi secara manual, dan memudahkan dalam mengakses informasi melalui
internet.
2. Tujuan dan Kelebihan
Cloud Komputing
A. Kelebihan utama dari
teknologi ini adalah penghematan biaya, karena tidak perlu membeli perangkat
banyak hanya untuk menyimpan data. Cloud computing juga memberikan kemudahan
kepada para penggunanya untuk memekai layanan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing dan melaukan pembayaran sesuai pemakaian.
Cloud computing
mempunyai beberapa kelebihan lainnya, antara lain:
* Mengurangi biaya
infrastruktur IT atau pengadaan peralatan penyimpanan data
* Meningkatkan
peforma kerja bagi anda
* Menurunkan resiko
perawatan
* Meningkatkan
kompatibilitas sistem operasi yang dipakai
* Menyediakan
cadangan dan pemulihannya
* Meningkatkan
skalabilitas dan kapasitas penyimpanan/storage
* Meningkatkan
keamanan data
B. Cloud computing
memiliki banyak manfaat dan sangat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari,
terlebih anda yang memiliki bisnis.
Berikut ini manfaat
penggunaan cloud computing, yaitu:
1.
Fleksibilitas dan skalabilitas yang tinggi
Layanan yang
diberikan dari cloud computing berupa kemudahan dalam mengakses data kapan pun
dan dimana pun asalkan anda berada dalam koneksi jaringan internet yang bagus
(fleksibel). Sedangkan skalabilitas yaitu anda dapat menambah kapasitas
penyimpanan data tanpa harus membeli perangkat tambahan lagi, anda cukup
menambah kapasitas yang telah disediakan oleh jasa penyedian layanan cloud
computing.
2.
Keamanan data terjamin
Baca
Juga Manakah yang lebih baik, Shared Hosting atau Cloud Hosting? Dari
segi keamanan data, data anda dapat disimpan dengan aman di server yang
disediakan oleh penyedia layanan cloud computing. Selain itu, anda juga tak
perlu repot-repot menyediakan peralatan penyimpanan data karena semua telah
tersedia secara virtual.
3.
Menghemat biaya
Adanya layanan cloud
computing dapat menghemat biaya pengeluaran anda, karena anda tidak perlu
membeli peralatan penyimpanan data. Anda hanya mengeluarkan biaya
untuk membayar paket layanan yang tersedia di penyedia layanan cloud computing.
4.
Terhindar dari kecemasan
Jika terjadi bencana
alam yang mengakibatkan hardisk atau gadget anda mengalami kerusakan anda tidak
perlu cemas karena data milik anda telah tersimpan aman di cloud computing.
3. 3. Resiko dan Tantangan
Cloud Computing
A. Rentan dari
Serangan Cyber
Salah satu
permasalahan hingga kini masih menjadi perbincangan bagi pengguna cloud yaitu
serangan cyber. Bahkan banyak yang menyebutkan bahwa serangan cyber tetap akan
menjadi tantangan bagi teknologi sistem cloud di masa mendatang. Hal ini
menyusul adanya berbagai kasus melibatkan kejahatan cyber.
Teknologi cloud pada
umumnya dimanfaatkan untuk kebutuhan penyimpanan data. Biasanya sistem tersebut
mengandalkan server berjumlah lebih dari satu macam. Fungsinya sendiri untuk
menyeimbangkan load. Bahkan dalam penerapannya digunakan untuk memaksimalkan
uptime. Jika hosting pada umumnya menggunakan single server. Cloud justru
sebaliknya berbeda.
Situs yang
menggunakan teknologi cloud diakses menggunakan cluster. Tidak hanya itu
cluster tersebut memanfaatkan adanya rescource pool yang biasanya terpusat.
Sayangnya serangan cyber tetap menjadi tantangan yang dihadapi dalam
mengamankan cloud tersebut. Jika tidak dipahami dan dicermati tentu akan
menjadi masalah besar.
Permasalahan tersebut
seperti bola panas lantaran bisa datang kapan saja. Bahkan kebanyakan orang
menggunakan sistem cloud namun tetap memiliki potensi terkena serangan cyber.
Untuk melindungi data dari adanya serangan cyber diperlukan perlindungan secara
menyeluruh. Seperti adanya dukungan sistem otentikasi aktif.
Selain itu
perlindungan enkripsi multifaktor diperlukan guna menunjang keamanan sistem
penyimpanan cloud. Enkripsi multifaktor juga berperan dalam melindungi adanya
pelanggaran data. Biasanya hal tersebut melibatkan beberapa kata kunci
penggunaan tunggal. Kata kunci lainnya yang berpengaruh seperti kartu pintar
dan otentikasi basis telepon.
B. Kurangnya
Pelatihan Sistem Cloud
Salah satu tantangan
yang dihadapi dalam mengamankan cloud adalah kurangnya edukasi mengenai
penggunaan sistem tersebut. Sistem berbasis cloud digunakan agar memaksimalkan
penyimpanan pada aplikasi yang dijalankan lewat website. Sayangnya, pengguna
juga harus memahami tata cara dalam sistem cloud. Tujuannya agar sistem
tersebut lebih aman.
Sebelumnya telah disinggung
mengenai pelanggaran data. Adanya pelanggaran data tersebut bisa saja terjadi
pada pengguna. Contohnya saja saat perusahaan memanfaatkan teknologi berbasis
cloud. Dalam hal ini sistem dimanfaatkan untuk menyeimbangkan kinerja website
perusahaan. Termasuk perihal penyimpanan data kredensial milik pengguna maupun
perusahaan.
Proses otentikasi
multifaktor barangkali berperan untuk mencegah adanya pelanggaran terkait
keamanan data kredensial. Hal tersebut bisa berdampak pada pelanggaran data.
Permasalahan ini bisa ditangani dengan tambahan sistem. Namun guna menjawab
tantangan yang dihadapi dalam mengamankan cloud tentu harus ada pelatihan
khusus.
Pelatihan tersebut
misalnya saja mengenai pemanfaatan beberapa sistem tambahan yang harus
diaktifkan. Tujuannya agar dapat membantu Anda dalam melindungi cloud dari
ancaman berbahaya. Dalam hal ini peran perusahaan sebagai pengguna sistem
sangat penting. Tidak hanya sebatas pengguna saja melainkan juga ikut membantu
mengantisipasi keamanan.
Perusahaan perlu memberikan
batasan yang mengatur adanya pembagian kredensial akun. Bahkan selain itu
perusahaan sebagai pengguna harus memastikan izin alokasi. Hal ini bisa juga
diantisipasi dengan penghapusan secepat mungkin. Pengelola komputasi awan bisa
meningkatkan pelanggaran data dengan menerapkan sejumlah pelatihan dasar kepada
calon pengguna.
C. Penyalahgunaan
Layanan Cloud
Satu lagi tantangan
yang dihadapi dalam mengamankan cloud yang wajib menjadi perhatian yaitu
penyalahgunaan layanan tersebut. Rupanya dukungan sistem keamanan tinggi dan
pelatihan bagi calon pengguna saja tidaklah cukup. Pasalnya untuk mengamankan
data yang tersimpan dalam cloud diperlukan kewaspadaan dari semua pihak.
Penyimpanan cloud
memiliki presentase kerentanan terhadap pelanggaran data. Bahkan berpotensi
terkena penyalahgunaan yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Ini
bisa terjadi tanpa disadari oleh perusahaan. Dalam hal ini pihak yang bisa
melakukan penyalahgunaan bervariasi. Mulai dari pengelola layanan cloud hingga
pihak pengguna.
Jika yang menggunakan
bukanlah perorangan maka penyalahgunaan memiliki presentase kecil. Sementara
pengguna yang berasal dari kalangan pebisnis layaknya perusahaan justru rentan.
Pasalnya di dalam perusahaan tersebut layanan sistem komputasi awan digunakan
oleh banyak orang. Oleh sebab itulah penyalahgunaan menjadi tantangan yang
dihadapi dalam mengamankan cloud.
Pasalnya di dalam
perusahaan akses tidak hanya mengacu pada satu pengguna saja. Melainkan
beberapa pegawai yang memiliki tugas sesuai bidangnya masing-masing.
Ketidakpatuhan terhadap aturan yang diterapkan meningkatkan resiko kebocoran
data. Termasuk masalah keamanan cloud itu sendiri yang dilakukan oleh orang dalam.
Bila sudah begini
tantangan tersebut haruslah menjadi perhatian. Bagi pengelola dan penyedia jasa
tentu harus menambahkan sistem keamanan guna melindungi cloud. Sementara bagi
perusahaan yang berlangganan cloud sebaiknya memperketat batasan para penggunanya.
Artinya tidak semua orang atau pegawai yang diizinkan mengakses layanan
tersebut.
D. Kemampuan Sumber
Daya Manusia
Tantangan yang
dihadapi dalam mengamankan cloud selanjutnya yaitu keterbatasan kemampuan SDM.
Sumber daya manusia di dalam negeri selalu mendapat sorotan lantaran
peningkatannya. Sayangya tidak dibarengi dengan kualitas SDM unggul. Alhasil
ini berdampak pada pengembangan layanan komputasi awan. Lihat saja banyak orang
mengakses website menggunakan komputer.
Meski banyak orang
yang menggunakan dan mengakses situs namun hal tersebut belum menjamin SDM
unggul. Sebagai buktinya hanya ada sebagian kalangan yang memahami aktivitas
mereka berkaitan dengan komputasi awan. Bahkan sebagian lainnya yang mengenal
menyimpanan atau storage yang terdapat pada komputer saja.
Padahal dalam hal ini
saat orang mengakses website secara otomatis melibatkan teknologi cloud.
Kemampuan dan pengetahuan sumber daya manusia yang masih terbatas ini tentunya
menjadi tantangan tersendiri. Lebih-lebih dalam hal mengamankan layanan
berbasis komputasi awan. Keterbatasan tersebut bisa menjadi pemicu terjadinya
kecurangan.
Keamanan sistem
penyimpanan berbasis komputasi awan juga terancam lantaran keterbatasan
pengetahuan yang dimiliki sumber daya manusia. Bagaimana keamanan bisa terjamin
apabila SDM yang memanfaatkannya masih terbelenggu dengan minimnya informasi.
Oleh sebab itu penting memperbanyak penyebarluasan mengenai pemanfaatan
teknologi komputasi awan.
Pada akhirnya
hadirnya teknologi baru menyimpan tantangan yang harus dihadapi oleh semua
pihak. Mulai dari kalangan yang merancang komputasi awan, pengelola sampai
penggunanya. Setiap tantangan yang dihadapi dalam mengamankan cloud di atas
tentunya mampu menjadi tolok ukur perkembangan sistem hosting di Indonesia.
